PENGGUNAAN MIKROSKOP SERTA PENGAMATAN BENTUK DAN STRUKTUR SEL






PRAKTIKUM I
PENGGUNAAN MIKROSKOP SERTA
PENGAMATAN BENTUK DAN STRUKTUR SEL












Oleh :
Afni Nihayah
NIM 120210101082

Biologi Dasar A






PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURURAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013

Penggunaan Mikroskop Serta Pengamatan Bentuk Dan Struktur Sel
II. TUJUAN
1.      Memperkenalkan komponen – komponen mikroskop dan cara penggunaannya
2.      Mempelajari cara menyiapkan bahan – bahan yang akan diamati di bawah mikroskop
3.      Mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan
III. DASAR TEORI
         Panca indera manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas, karena itu banyak masalah mengenai organisme yang akan diamati hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat – alat bantu. Salah satu alat bantu yang sering digunakan dalam pengamatan peparat mikroskopis adalah mikroskop.  Mikroskop (Latin; micro : kecil, scopium : penglihatan), yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan daya pisah seseorang, sehingga memungkinkan untuk dapat mengamati obyek yang sangat halus. (Tim Dosen Pembina, 2013:1)
         Mikroskop adalah instrument yang paling banyak digunakan dan paling bermanfaat di laboratorium mikroskopi. Dengan mikroskopi diperoleh perbesaran sehingga memungkinkan untuk mengamati organisme dan struktur yang tidak tampak dengan mata bugil. (Aryantha, 2000:32)
         Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan obyek yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan  sumber  cahayanya mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. (http://web.ipb.ac.id/~tpb/files/materi/mikroskop.html).
         Mikroskop cahaya memiliki tiga parameter penting, yaitu perbesaran yang berarti perbandingan ukuran citra obyek dengan ukuran sebenarnya, resolusi yang berarti yang berarti ukuran kejelasan citra, dan kontras yang berarti komponen yang mempertajam perbedaan dalam bagian – bagian sampel. Mikroskop cahaya dapat melakukan perbesaran secara efektif sekitar 1000kali dari ukuran sebenarnya. Keuntungan dari mikroskop cahaya adalah dapat mempelajari sel hidup sedangkan kekurangannya yaitu tidak dapat meresolusi detail yang lebih kecil dari 0,2 mikrometer. Komponen – komponen mikroskop beserta fungsinya dibeda-bedakan.(Campbell dan Reece, 2008:103)
         Mikroskop terdiri atas beberapa komponen, diantaranya :
  1. Lensa Okuler
  2. Tabung Mikroskop
  3. Tombol pengatur fokus kasar
  4. Tombol pengatur fokus halus
  5. Revolver
  6. Lensa Objektif
  7. Lengan Mikroskop
  8. Meja Preparat
  9. Penjepit Objek Glass
  10. Kondensor
  11. Diafragma
  12. Reflektor/cermin
  13. Kaki Mikroskop
(Ellina, 2010)
      Cara menggunakan mikroskop agar memperoleh daya pisah yang maksimal dilakukan langkah – langkah sebagai berikut :
1.      Letakkan mikroskop di tempat terang, buka diafragma sampai maksimal.
2.      Atur posisi cermin datar/cekung sedemikian rupa sehingga kaca kondensor menjadi terang.
3.      Naikkan kondensor sampai maksimal dengan memutar tombol kondensor.
4.      Tempatkan preparat di meja mikroskop.
5.      Turunkan tabung mikroskop sampai lensa obyektif hampir menyentuh gelas penutup.
6.      Melalui lensa okuler, amati preparat sampai terfokus dengan cara memutar pengatur kasar dan pengatur halus.
Catatan: pada saat menggunakan mikroskop, gunakan lensa okuler dan obyektif perbesaran lemah terlebih dulu. Aturlah celah diafragma sehingga diperoleh pencahayaan yang cukup. (Tim Dosen Pembina, 2013:2)
Sel merupakan bagian struktural dan fungsional dari setiap organisme. Setiap sel memenuhi kebutuhannya sendiri dan merawat dirinya sendiri pula. Kemampuan–kemampuan yang dimiliki sel antara lain metabolisme, pembuatan protein, respirasi sel, memberikan respon terhadap rangsang eksternal dan internal seperti perubahan temperature, PH, atau kandungan nutrisi.(Joko, 2010 : 2)
Ada dua tipe macam tipe sel utama, sel prokariotik dan sel eukariotik. Perbedaan   antara sel prokariotik dan sel eukariotik yaitu kalau sel prokarotik DNA terkonsentrasi di wilayah yang tidak diselubungi oleh membrane (nukleoid) sedangkan sel eukariotik sebagian besar DNA berada dalam organel yang disebut nukleus. ( Campble dan Reece, 2008:107)

Bagian – bagian sel terdiri dari :
1.      Membran sel
Membran sel adalah lapisan yang melindungi sel dan sitoplasma yang berguna sebagai pembungkus isi sel dan membentuk sistem endomembran didalam sel.(Joko, 2010:10)
2.      Nukleus
  Berfungsi sebagai pusat pengendali dalam sel, nucleus berperan paling penting karena membawa materi genetik. (Kimbal, 2000:88)
3.      Sitoplasma         
Sitoplasma merupakan cairan yang terdapat di dalam sel, kecuali di dalam inti dan organel sel. (Joko, 2010:12)
4.      Mitokondria
Mitokondria merupakan tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel makhluk hidup. (setiawan, agung, 2009)
5.      Retikulum Endoplasma
bagian sel yang terdiri atas system membran. Fungsi Retikulum adalah untuk mengumpulkan dan mengangkut protein yang disintesis pada ribosom. Secara umum retikulum mempunyai fungsi transport untuk bahan-bahan yang dihasilkan oleh retikulum granular ke organel lain. (Joko, 2010:12)
6.      Vakuola
Vakuola berfungsi memelihara tekanan osmotik sel, penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen dan venol dan mengadakan sirkulasi zat dalam sel. (Budiono, 2010)
7.      Sentriol
Sentriol merupakan organel yang akan memisah satu sama lain untuk membentuk gelendong pembelahan. Sentriol berfungsi sebagai penyusun sentrosom dan sebagai tubuh basalis. (Joko, 2010:19)
8.      Lisosom
Berperan penting dalam matinya sel – sel , bila sel luka atau mati lisosom membantu dalam menghancurkannya.
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan :
Perbedaan            
Sel tumbuhan
Sel hewan
Dinding sel
Ada
Tidak ada
Plastid
Ada
Tidak ada
Lisosom
Tidak ada
Ada
Sentrosom
Tidak ada
Ada
Bentuk
Tetap
Tidak tetap
Vakuola
Besar
Tidak ada, namun jika ada kecil
Cadangan makanan
Dalam bentuk butiran (granul) pati
Dalam bentuk butiran glikogen
Sentriol
Tidak ada
Ada
Ukuran
Besar
Lebih kecil
(Joko, 2010:9)
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Alat Dan Bahan
4.1.1. Alat
a.     Mikroskop
b.    Gelas obyek dan gelas penutup
c.     Pipet tetes
d.    Skalpel
e.     Silet tajam
4.1.2. Bahan
a.     Potongan kertas yang bertuliskan huruf “d” atau “b”
b.    Air
c.     Epitel rongga mulut
d.    Bawang merah
e.     Methilen Blue
f.     Alkohol 70%
4.2. Cara Kerja
1. Pengamatan potongan huruf “d” atau “b”
Meletakkan potongan huruf “d” atau “b” pada gelas obyek
Menutup dengan gelas penutup
Mengamati preparat dengan perbesaran lensa obyektif lemah
Membandingkan letak bayangan dengan letak obyek yang diamati ( sama atau terbalik )
Melihat apakah bayangan merupakan bayangan cermin
Memandang ke dalam okuler dan menggeser preparat dari kiri ke kanan
Melihat ke arah mana bayangan bergeser
Memandang ke dalam okuler dan menggeser preparat dari depan ke belakang
Melihat ke arah mana bayangan bergeser
Menggambar dan menuliskan hasil pengamatan
  
2. Pengamatan Bentuk dan Struktur Sel
Ø  Pengamatan Epitel rongga mulut ( sel hewan )
Membersihkan scalpel dengan alkohol
Mengkorek bagian rongga mulut dengan scalpel
Meletakkan hasil korekan pada kaca benda
Menetesi dengan sedikit methilen blue
Menutup dengan kaca penutup
Mengamati di bawah mikroskop dari perbesaran lemah ke kuat
Menggambar dan memberi keterangan bagian yang teramati

            Mengambil selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah dengan silet tajam
Meletakkan hasil irisan pada kaca benda
  Ø Pengamatan sel bawang merah ( sel tumbuhan )

Menetesi dengan sedikit air
Menutup dengan kaca penutup
Mengamati di bawah Mikroskop
Menggambar dan memberi bagian yang teramati
 


V. HASIL PENGAMATAN
1. Pengamatan potongan huruf “d” atau “b”
Bayangan yang dihasilkan huruh “d” atau “b”
Keterangan :
b
b
d
d














Perbesaran : 4X
·         Sifat bayangan : Maya, terbalik dan diperbesar.
·         Jika preparat digeser ke kanan, maka bayangan akan bergeser ke kiri.
·         Jika preparat digeser ke kiri, maka bayangan akan bergeser ke kanan.
·         Jika preparat digeser ke depan, maka bayangan akan bergeser ke belakang.
·         Jika preparat digeser ke belakang, maka bayangan akan bergeser ke depan.











 
2. Pengamatan Bentuk dan struktur sel
Ø  Pengamatan epitel rongga mulut ( sel hewan )
Gambar : epitel rongga mulut
Keterangan :







Perbesaran : 10X
1.   Membran Plasma
2.   Sitoplasma
3.   Inti sel

Ø  Pengamatan sel bawang merah ( sel tumbuhan )
Gambar : sel bawang merah
Keterangan :







Perbesaran : 4X
1.   Gelembung udara
2.   Dinding sel























 
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum pertama yaitu penggunaan mikroskop serta pengamatan bentuk dan struktur sel. Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat memperkenalkan komponen - komponen mikroskop dan cara penggunaannya, mahasiswa dapat mempelajari cara menyiapkan bahan – bahan yang akan diamati di bawah mikroskop dan mahasiswa dapat mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan.
  Mikroskop adalah piranti yang digunakan untuk mengamati sebuah objek dengan tingkat ketelitian yang tinggi dimana kemampuan mata manusia secara telanjang tidak bisa mengamati objek tersebut. 

Bagian – bagian mikroskop terdiri dari:
1.      Lensa Okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif.
2.      Tabung Mikroskop, tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungkan lensa objektif dengan lensa okuler.
3.      Makrometer (Pemutar Kasar), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat
4.      Mikrometer (Pemutar Halus), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
5.      Lengan Mikroskop, dipergunakan untuk memegang  mikroskop pada saat memindahkan mikroskop.
6.      Meja Mikroskop, berfungsi sebagai tempat meletakkan obyek yang akan diamati.
7.      Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop
8.      Revolver, berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
9.      Lensa obyektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini  membentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
10.  Penjepit Kaca, penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
11.  Kondensor, berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan dinaik turunkan.
12.  Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
13.  Reflektor atau Cermin, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
14.  Kaki Mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop. Pada kaki melekat lengan dengan semacam engsel. pada mikroskop sederhana (model student)

            Dalam praktikum pertama pengamatan menggunakan mikroskop modern binokuler yaitu mikroskop yang mempunyai dua lensa okuler dan terdapat alat penerang di bagian dasar mikroskop yang berfungsi untuk menerangi preparat..Ada beberapa komponen yang tidak dimiliki oleh mikroskop klasik, seperti : alat penerang digunakan untuk menghasilkan cahaya, tombol on-off digunakan untuk menghidupkan atau mematikan sumber cahaya, skala digunakan untuk menghitung luas atau mengukur panjang preparat dan kabel mikroskop yang digunakan untuk menghubungkan antara mikroskop dengan sumber arus listrik. Sedangkan Perbedaan mikroskop monokuler dan binokuler yaitu hanya pada jumlah lensa okulernya saja.  Mikroskop monokuler yaitu mikroskop yang mempunyai satu  lensa okuler , mikroskop binokuler yaitu mikroskop yang mempunyai dua lensa okuler.
            Benda yang diamati dengan menggunakan mikroskop harus berukuran tipis, agar benda yang akan diamati dapat di tembus oleh cahaya. Jika benda tidak berukuran tipis maka benda tidak dapat ditembus cahaya sehingga  tidak dapat diamati.
         Pada setiap kali penggunaan mikroskop Pengamatan dimulai dengan menggunakan lensa objektif dengan perbesaran lemah (misalnya 4kali). Sambil mengamati melalui lensa okuler, pemutar kasar diputar secara perlahan agar tabung mikroskop naik. Pada saat itu, gambar dapat teramati meskipun belum begitu jelas. Untuk memperoleh gambar yang lebih jelas, sekrup pemutar halus diputar sehingga dapat mengamati gambar objek yang lebih jelas dan lebih fokus. Setelah mengamati gambar dengan menggunakan lensa objektif dengan perbesaran lemah(4kali), objek yang sama diamati dengan menggunakan lensa objektif dengan perbesaran yang lebih kuat (misalnya 40kali) dengan cara memutar revolver sehingga lensa objektif (40kali) tepat mengarah ke lubang pada meja objek. Oleh karena itu setiap kali melakukan pengamatan, menggunakan perbesaran lemah ke kuat.
         Percobaan pertama yaitu pengamatan potongan huruf “d” atau “b”. dengan perbesaran 4kali tampak bayangan yang terbalik yaitu “d” menjadi “p” dan “b” menjadi “q”. menurut kami itu bukan merupakan bayangan cermin karena cermin hanya berfungsi sebagai pengarah cahaya yang berasal dari sumber cahaya luar ke dalam kondensor. tetapi merupakan bayangan yang dihasilkan lensa okuler yang bersifat maya, terbalik dan diperbesar.  Menurut teori Mikroskop memiliki dua lensa, yaitu lensa objektif yang berada tepat diatas objek dan lensa okuler yang biasa disebut lup dan berada didekat mata. Mikroskop cahaya menggunakan lensa cembung, ini mengakibatkan dalam bentukan bayangan objek yang terlihat pada lensa okuler terbalik dengan objek yang sebenarnya pada kertas. Serta dalam lensa okuler terlihat objek semakin besar dibanding objek pada kertas. Perbesaran yang pertama dilakukan oleh lensa objektif. Oleh lensa okuler bayangan ini akan diteruskan dan membentuk bayangan maya, terbalik dan diperbesar. Bayangan dari lensa okuler inilah sebagai bayangan akhir yang dilihat oleh pengamat
         Selanjutnya, Jika preparat digeser ke arah kiri maka arah bayangan bergeser ke kanan dan juga sebaliknya, jika preparat digeser ke arah kanan maka arah bayangan bergeser ke kiri. Lalu jika preparat digeser ke arah depan, maka arah bayangan bergeser ke belakang dan begitu sebaliknya, jika preparat di geser ke arah belakang maka arah bayangan bergeser ke depan.
         Percobaan yang kedua yaitu pengamatan bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan. Menurut teori sel adalah suatu susunan atau unit terkecil yang menyusun makhluk hidup. Pada pengamatan sel hewan menggunakan epitel rongga mulut. kami menetesi hasil korekan epitel rongga mulut dengan sedikit methilen blue agar ada perbedaan warna pada bagian – bagian sel terlihat. Epitel rongga mulut termasuk sel selapis yang berbentuk pipih dan berfungsi sebagai proteksi, sekresi dan mencegah kekeringan. Bentuknya Epitel rongga mulut tidak tetap, karena tidak adanya dinding sel. Adapun bagian – bagian yang tampak dalam epitel rongga mulut yang dapat dilihat melalui mikroskop dengan perbesaran 10kali yaitu:
1.       Membrane sel
Membrane sel merupakan lapisan yang melindungi sel dan sitoplasma. Membrane sel terletak paling luar dan membungkus organel – organel dalam sel, alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat – zat yang dibutuhkan oleh sel dan merespon terhadap sinyal dari luar.
2.      Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel yang dibungkus oleh membrane sel.penyusun utama dari sitoplasma adalah air yang berfungsi sebagai pelarut zat – zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel.

3.      Inti sel atau nucleus
 Dari pengamatan inti sel terletak ditengah. Inti sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik yang mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linier panjang yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Fungsi nukleus untuk menjaga integritas gen-gen, mengontrol aktifitas sel dengan mengelola ekspresi gen, untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, serta mengatur kapan dan dimana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
Kemudian pengamatan pada sel tumbuhan yaitu menggunakan sel umbi lapis bawang merah. Bagian yang diamati yaitu selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah yang berwarna ungu diiris secara membujur, hal itu dikarenakan agar bagian – bagian sel yang akan diamati terlihat jelas. Dengan perbesaran 4kali sel umbi lapis tampak  memiliki bentuk sel segienam dan tetap. Bagian – bagian sel yang tampak dalam pengamatan sel tumbuhan adalah dinding sel, dinding sel berfungsi membatasi ruang  bagi sel untuk membesar. Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas seperti sel hewan. kami tidak menemukan adanya nucleus dan atau organel – organel sel yang lain. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan alat yang digunakan dan keterbatasan alat penglihatan kami dalam mengamati bentuk dan sel. Pengamatan kami banyak terdapat  gelembung udara, Hal itu terjadi karena kesalahan kami juga dalam menutup kaca penutup yang kurang rapat sehingga udara masih ada di dalam. Seharusnya menurut teori dalam pengamatan pada sel tumbuhan terdapat bagian - bagian yaitu : inti sel atau nucleus, sitoplasma dan membrane sel. Yang mempunyai fungsi yang sama seperti pada sel hewan.
VII. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum I yaitu penggunaan mikroskop serta pengamatan bentuk dan struktur sel dapat disimpulkan :
1.      Komponen – komponen mikroskop terdiri dari Lensa Okuler, Tabung Mikroskop, Tombol pengatur fokus kasar, Tombol pengatur fokus halus, Revolver, Lensa Objektif, Lengan Mikroskop, Meja Preparat, Penjepit Objek Glass, Kondensor, Diafragma, Reflektor atau cermin, dan Kaki Mikroskop. Cara menggunakan mikroskop yaitu meletakkan mikroskop pada tempat yang cahayanya cukup, mengatur posisi cermin datar/cekung, menaikkan kondensor, meletakkan preparat pada meja mikroskop, menurunkan tabung sampai lensa objektif mendekati benda, lalu mengamati preparat melalui lensa okuler.
2.      Dalam menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di bawah mikroskop, bahan akan teramati dengan sempurna bila irisan membujur permukaan objek (preparat) harus benar - benar tipis dan rata, agar dapat ditembus oleh cahaya dan menghasilkan bentukan bayangan secara maksimal pada lensa okuler.
3.      Bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan memiliki beberapa perbedaan berdasarkan pengamatan yang kita lakukan. Epitel rongga mulut sebagai sampel sel hewan memiliki bentuk yang tidak tetap, bentuk selnya dapat berubah-ubah. Pada sampel sel tumbuhan menggunakan bawang merah (Allium Cepa) bentuk sel lebih tetap karena memiliki dinding sel.




3 komentar:

  1. Mba saya menyarankan kalo laporan spt ini tolong tulis daftar pustakanya makasih

    BalasHapus
  2. Mba saya menyarankan kalo laporan spt ini tolong tulis daftar pustakanya makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. baik, terimakasih sarannya. sangat membangun...

      Hapus

Copyright © 2012 Sudah Ada Judul