Dahlan Iskan Kagumi Inovasi Pangan Unej
Setelah
sempat tertunda beberapa kali, menteri BUMN RI Dahlan Iskan (DI)
akhirnya berkesempatan hadir di Universitas Jember (Unej), (19/11).
Beliau hadir memberikan kuliah umum dan dialog interaktif di hadapan
ribuan mahasiswa beserta para undangan di gedung Soetardjo Unej. Tema
kuliah yang di sampaikan adalah “Entrepreneur Dalam Pengembangan Pangan
Alternatif.”
Sebelum memberikan kuliah umum Dahlan
Iskan menyempatkan diri untuk makan siang bersama di gedung KAUJE.
Disana beliau juga disuguhi dengan pameran produk unggulan Unej terutama
produk pangan alternatif. Didampingi oleh Rektor Unej Drs. Moh. Hasan,
M.Sc.,Ph.D. Dahlan terlihat sangat tertarik dengan pameran produk
ungggulan tersebut. Beberapa kali beliau menikmati makanan alternatif
yang merupakan hasil dari penelitian para dosen serta mahasiswa. “Wah
ini enak banget, dibuat dari bahan pangan alternatif apa saja ini” puji
DI saat menikmati makanan yang berbahan dasar Singkong.
Selepas makan siang DI bersama rektor
berangkat menuju gedung Soetardjo dengan mengendarai Mobil listrik karya
mahasiswa Unej untuk memberikan kuliah umum dan dialog interaktif.
Digedung Soetardjo beliau disambut oleh kesenian Reog Ponorogo. Ribuan
mahasiswa beserta undangan tampak sangat bergembira kala DI masuk ruang
Soetardjo yang sudah penuh sesak dengan hadirin.
Dalam perkuliahannya beberapa kali DI
melontarkan pujian. Pujian dilontarkan Dahlan di depan Rektor Moch.
Hasan, dosen, dan ribuan mahasiswa beserta undangan yang menghadiri
kuliah umumnya. “Saya melihat proyek yang ditangani Unej sangat kongkrit
dalam mengatasi masalah pangan dengan mengangkat potensi suatu daerah,"
katanya, disambut tepuk tangan hadirin.
Dahlan juga menyampaikan dirinya juga
pernah mengunjungi tempat pengembangan inovasi singkong Unej di Wonogiri
Jawa Tengah. Beliau bermalam disana bersama Ketua Lembaga Penelitian
Unej Prof. A. Subagio, PhD. "Saya bermalam di desa untuk melihat sendiri
pengabdian Universitas Jember di sana. Saya hujan-hujan bersama Pak
Bagio ke kebun singkong, dan pagi harinya bertemu petani di sana,"
katanya.
Dahlan kagum dengan pohon singkong hasil
inovasi pertanian Unej yang ada di Wonogiri. "Daun singkong (hasil
inovasi) Unej berjari sembilan, sementara singkong di pekarangan rumah
warga di sana hanya tiga atau lima. Singkong Unej ini juga sulit
dicabut, karena akarnya kuat," katanya.
Menurutnya Unej telah membantu warga
Wonogiri untuk meningkatkan kualitas hidup. "Ini satu revolusi,
bagaimana mengentas kemiskinan berbasis budaya setempat dan teknologi.
Menurut Pak Bagio, 90 persen rumah tangga Wonogiri menanam singkong. Ini
berarti kalau urusan singkong dibereskan, berarti membereskan 90 persen
masalah," kata bos media tersebut. (Mj)
0 komentar: